Sabtu, 16 Januari 2010

SUNAN ABU DAUD

  1. Biografi Sunan Abu Dawud

Sulaiman bin Al-Asy’ats bin Ishaq bin Basyir Al-Azdi As-Sijistaniy(202-275 H/817-889 M).Tempat lahir di Sijistan,Lokasi sekarang di Afghanistan,tempat wafat di Basrah.

Abu dawud berasal dari sijistan dan imam ahli hadist pada zamannya.Dia melakukan pengembaraan panjang untuk mencari ilmu hingga wafat di Basrah.Kitabnya,As-Sunan,merupakan salah satu dari 6 kitab hadist rujukan,menghimpun 5232 hadist yang merupakan pilihan dari 500.000 hadist miliknya,kitab-kitabnya yang lain adalah Az-Zuhd,Al-ba’ts (artikel),Tasmiyah Al-Ikhwah (artikel),dan Akhbar Abi Dawud yang disusun oleh Imam Al-Juludi.

Madzhabnya Al-Dawâwudî menyebutkan dalam "Thabaqât al-Mufassirîn" bahwa al-Qhadî Husain bin al-Farrâ’ memasukkannya ke dalam salah satu generasi pertama dari madzhab Hanabilah. Sedangkan akidahnya bermadzhab Salaf dalam mengikuti sunnah dan penerimaannya.

Abu Daud adalah seorang pembelajar sejati dan tekun. Untuk bisa meriwayatkan hadis-hadis Rasulullah beliau terbang dan hinggap dari satu kota ke kota yang lain untuk belajar dari para ulama ternama kala itu. Cukup banyak ulama-ulama yang pernah menjadi guru-gurunya di antaranya; al-Qa’nabî dan Sulaimân bin Harb dari Mekah, Muslim bin Ibrahim, Abdullah bin Rajâ’, Abu al-Walîd ath-Thayâlisî dan Musâ bin Ismâ’îl di Basrâh, al-Hasan bin al-Rabî’ al-Bûrânî dan Ahmad bin Yûnus al-Yarbû’î dari Kûfah, Abu Taubah al-Rabî’ bin Nâfi’ dari Halb, Abu Ja’far al-Nafîlî dan Ahmad bin Abi Syu’aib di Harrân, Hîwah bin Syuraih, Yazîd bin Abdu Rabah di Himsha, Shafwân bin Shâlih dan Hisyâm bin Âmir di Damaskus, Ishâq bin Râhawiyah di Khurâsân, Ahmad bin Hanbâl di Baghdad, Qutaibah bin Sa’îd di Balkh, Ahmad bin Shalîh dari Mesir, dan lain sebagainya.Kitab-kitab Karangannya:Ibtidâul Wahyi, Akhbârul Khawâriz, 'Alâmun Nubuwwah, Kitab Tafarrud, ad-Du'â, az-Zuhd, Kitâb Sunan, Kitâb Fadhâil Anshâr, al-Qadru, al-Marâsil, al-Masâil, Musnad Mâlik, Nasîkh wal Mansûkh Qur'an.

Beliau memiliki murid yang banyak dari setiap penjuru, namun saya hanya menyebutkan murid-muridnya yang meriwayatkan sunan darinya, yaitu:

Abu ath-Thayyib Ahmad bin Ibrahîm al-Asynânî al-Baghdâdî

Abu Amru Ahmad bin Ali bin Hasan al-Bashrî

Abu Sa'id ibnu al-A'râbî

Ali bin al-Hasan bin al-'Abd al-Anshârî

Abu Ali Muhammad bin Ahmad al-Lu'luî

Muhammad bin Bakr bin Dâsah at-Tamâr

Abu Usamah Muhammad bin Abdul Malik ar-Ruwâts

  1. Kandungan hadistnya: Imam Abu Daud telah menuliskan Hadis Rasulullah Saw. sebanyak 500.000 hadis, akan tetapi yang beliau pilih dan kumpulkan dalam kitab Sunan sejumlah 4.800 hadis yang semuanya adalah shahih, yang menyerupai shahih ataupun yang mendekati shahih.

  1. Metode penghimpunannya termasuk kedalam sunan yang didalamnya mencakup bab-bab yang berkaitan dengan fiqih. Dalam penulisan kitab Sunan, beliau tidak sekedar mengeluarkan hadis-hadis shahih saja, namun hadis shahih, hasan lidzatihi dan hasan lighairihi dan hadis-hadis yang disepakati ulama untuk tidak meninggalkannya. Apabila terdapat kelemahan dalam hadis-hadis tersebut beliau pasti menjelaskannya dan mewaspadainya. Sedangkan apa yang tidak beliau komentari maka hadis itu adalah shalih. Hadis-hadis tersebut disusun sesuai dengan bab fikih yang mencakup seluruh permasalahan dan hukum-hukum baik akidah,

ibadah, muamalah, nikah, jihad, dan juga tentang akhlak dan sulukiyah. Beliau memulai setiap bab dengan hadis-hadis yang dibutuhkan. Kitab Sunan memiliki kelebihan dalam memeperinci hadis dan pemabgaiannya dalam bab-bab, dan juga profil periwayah hadis. Belaiu tidak cukup menyebutkan lafzh riwayah.

  1. Sistematika isi kitab

Bab Fiqih Ibadah meliputi: Thaharah, Shalat, Shaf,istighfar dalam shalat,ruku’ sujud, Syahadad, Shalat jama’ah,Shalat safar, Shalat tahajud, Membaca quran dengan tahzil dan tartil,Witir, Zakat, manasik, Puasa, Jihad,Tata cara menyembelih, Berburu,,Jenazah, Belajar,Makanan-makanan, Huruf dan Qira’ah,Adap, Tidur.

Bab Fiqih Munakahat meliputi: Nikah, Perceraian, Sumpah dan nadhar.

Bab Fiqih Muamalah meliputi: Jual Beli,Sewa-menyewa.

  1. Nilai dan kualitas hadisnya.Beliau menulis kitab Sunan di Baghdad dan mendapat pujian ketika ia menunjukkannya kepada Imam Ahmad. Beliau juga mendapatkan pujian dari ulama lain semasanya perihal pembukuan kitab Sunan. Ibrahim al-Harby berkata, "ketika Abu Daud menuliskan kitab ini, seakan-akan Hadis dilembutkan bagi Abu Daud sebagaimana dilembutkannya besi bagi Nabi Daus As." Diriwayatkan juga ketika kitab Sunan dibacakan di hadapan Ibnu al-A'rabi, dan beliau meminta kepadanya untuk me-nuskhah-nya, Ibnu A'rabi berkata, "Kalaulah seandainya seseorang hanya memiliki ilmu dari mushaf (al-Qur'an) kemudian dari kitab ini, maka dia tidak membutuhkan kepada ilmu selain itu".

  1. Kitab-kitab Syarahnya adalah

Syarh-syarh kitab Sunan

Ma'âlim as-Sunan li al-Khithâbi

'Aunul M'abûd

al-Manhal al-'Adzab al-Maurid

Badzlul Majhûd fi hi Abi Daud

Mukhtasar Kitab Sunan

Mukhtasar Abu Daud oleh al-Hâfidz al-Mundziri

Tahdzîb Sunan Abu Daud oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyah

7. Ciri utama atau karakteristik pokok adalah Maslamah bin Qâsim berkata, "beliau adalah orang yang tsiqah, zâhid, dan mengetahui sangat banyak tentang Hadis, beliau adalah imam Hadis pada masanya". Sedangkan menurut ar-Razi, beliau berkata, "aku melihatnya di Baghdad dan beliau datang ke ayah saya, Abu dawud dapat dipercaya".

8. Alasan dimasukkan dalam jajaran Al-Kutub Al-Tis’ah adalah Imam Abu Daud telah menuliskan Hadis Rasulullah Saw. sebanyak 500.000 hadis, akan tetapi yang beliau pilih dan kumpulkan dalam kitab Sunan sejumlah 4.800 hadis yang semuanya adalah shahih, yang menyerupai shahih ataupun yang mendekati shahih. Ketika beliau membacakan kitab ini di hadapan khalayak, kitab ini menjadi seperti mushaf, mereka tidak menentangnya bahkan sebagian orang di zamannya menghafalnya dan menjadikannya sebagai rujukan. Oleh karena itu kitabnya dimasukkan kedalam Al-kutub Al-Tis’ah,karena hadisnya dianggap bagus.

9. Kritik

Kita dari kelompok 4,Tidak diragukan lagi bahwa umat Islam benar-benar membutuhkan literatur keilmuan yang tersisa dari ulama-ulama Islam terdahulu dari perjalanan panjang mereka menuntut ilmu untuk menjadikanya sebuah wawasan, perbandingan, atau untuk menyingkap keutamaan–keutamaannya. Pada masa ini telah muncul para ilmuwan yang berusaha untuk kembali memunculkan kitab-kitab terdahulu ke permukaan, sehingga tidak hanya menjadi penghias sejarah keilmuan Islam. Dengan banyak cara mereka berusaha untuk menemukan kelebihan, kekurangan, pemikiran-pemikiran, dan lain sebagainya dalam kitab-kitab tersebut. Begitupun bagi orang lain yang menganggap bahwa ini adalah penting untuk dipelajari dan diperbincangkan.

DAFTAR PUSTAKA

As-Sijistani, Abu Daud al-Azdi, Sunan Abu Daud, (Kairo: Dâr al-Hadits, 1999)

Adz-Dzahabi, Syamsu ad-Din Muhammad bin Ahmad bin Usman, Siyâru A'lâm wa an-Nubalâ, (Kairo, Dâr al-Hadits, 2006)

Ibnu Katsir, Abu al-Fidâ Ismail, al-Bidâyah wa an-Nihâyah,(Kairo: Dâr al-Manâr, 2001)

Iskandar, Muhammad, Metodologi Ilmu Hadis, (Mansourah: Borhan Press, 2005)

Al-Muslimi, Dr. Kautsar Mahmud, Min al-Muhaditsin, thabaqat, manahij, marwiyat, (dikatat kuliah tk. 3 Fak. Ushuluddin Jur. Hadis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar